30/08/09

BSC NET SUKADANA


Browsing  and Game buat KKU :-)

BSC_NET Sukadana adalah Warnet yang pertama  berdiri di Kabupaten Kayong Utara, tepat nya di Simpang 3 Tugu Durian.. disebelah warung kopi Ko Apin, Ckckckckck
Dan menjadi rumah kedua bagi Penulis Ayek Borneo, Asmy Ridho, Toke Aat. Dimana Warnet tersebut menjadi Pelopor Teknologi Informasi / Internet di Kabupaten baru ini, dimana semakin pesat nya perkembangan teknologi di zaman modern ini BSC NET Sukadana ingin membagi Jasa bagi Masyarakat Sukadana yang haus akan Hiburan dan Teknologi , semoga dengan keberadaan Kami disini memberikan manfaat bagi semuanya..
Amin.
thank'z buat Kerjasamanya Nuryanto. ST ( Toke BSC_NET PAWAN 1 Ketapang )
PEaCE LoVe UniTy Respect

KABUPATEN KAYONG UTARA



Kabupaten Kayong Utara adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Sukadana. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007, pada tanggal 2 Januari 2007. Kabupaten Kayong Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006.





GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAYONG UTARA
 

A.  Kondisi Geografis
1.    Letak, Luas dan Pembagian Wilayah
Kabupaten Kayong Utara merupakan kabupaten terkecil di Kalimantan Barat memiliki wilayah mencapai 4.089 km2, berada pada koordinat 00 43’ 5,15” Lintang Selatan sampai dengan 10 46’ 35,21” Lintang Selatan dan 1080 40’ 58,8” Bujur Timur sampai 11024’ 30,05” Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
·               Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Pontianak, dan Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang;
·               Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Matan Hilir Utara dan Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang;
·               Sebelah Timur berbatasan Kecamatan Simpang Dua dan Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang;
·               Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Karimata.
Kabupaten Kayong Utara yang juga memiliki 75 pulau tersebar baik di wilayah Kecamatan Pulau Maya Karimata, Kecamatan Simpang Hilir maupun Kecamatan Sukadana ini, terbagi menjadi 5 (lima) kecamatan, yaitu :
·               Kecamatan Teluk Batang;
·               Kecamatan Sukadana;
·               Kecamatan Simpang Hilir;
·               Kecamatan Sponti;
·               Kecamatan Pulau Maya Karimata;



2.    Tofografi
Kabupaten Kayong Utara, dilihat dari kondisi dan letak wilayahnya merupakan daerah pesisir pantai. Oleh karena itu, pada umumnya daerah ini merupakan dataran dan rawa-rawa. Selain itu, di daerah terdapat perbukitan, bahkan terdapat Gunung Cabang setinggi 103 meter yang terletak di Karimata.
Wilayah ini juga dialiri oleh beberapa sungai, di antaranya Sungai Merawan atau Matan yang menghubungkan Kecamatan Simpang Hilir dengan Kecamatan Simpang Hulu. Sungai Kualan menghubungkan Kecamatan Teluk Batang dengan Kecamatan Simpang Hulu.
Sebagaimana pada umumnya jenis tanah di Kabupaten Ketapang, sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Kayong Utara terdiri dari tanah Kuarter, Efusif tak terbagi, Instrusif, dan plutonik Asam.
3.    Iklim
a.   Musim
Di Kayong Utara dan umumnya di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulam Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – November.
b.   Temperatur dan Kelembaban Udara
Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dan iklim daerah tersebut. Kabupaten Kayong Utara sebagai salah satu wilayah Indonesia yang beriklim tropis salah satu cirinya adalah mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas. Apalagi letak Kabupaten Kayong Utara yang relatif dekat dengan garis Katulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas.
c.    Curah Hujan dan Keadaan Angin
Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Pada tahun 2007 di Kayong Utara rata-rata curah hujan berkisar 236 mm atau lebih rendah dibanding Kabupaten Ketapang yang berkisar 294,3 mm. Curah hujan sebesar itu termasuk tinggi dengan intensitas yang cukup, hal ini dipengaruhi oleh daerah yang memiliki hutan tropis lebat dan disertai dengan kelembaban udara yang tinggi. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April (506 mm) dan terendah pada bulan Agustus (28 mm).
B.  Sosial Budaya
1.    Kependudukan
Masalah penduduk merupakan masalah yang kompleks yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masalah yang ada antara lain adalah adanya laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, persebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas penduduk yang masih rendah. Berbagai kebijakan telah dilaksanankan guna mengatasi masalah penduduk ini diantaranya adalah adanya program KB untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk, transmigrasi untuk pemerataan penduduk, dan program wajib belajar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Pada tahun 2007 penduduk yang ada di Kabupaten Kayong Utara berjumlah 90.239 jiwa (laki-laki 46.487 jiwa dan perempuan 43.752 jiwa). Jika dibandingkan dengan luas wilayah Kayong Utara yaitu 4.221 Km2, maka kepadatan penduduk yang hanya 21 jiwa per Km2 terhitung masih sedikit. Dari penyebaran penduduk di Kayong Utara, dibanding dengan empat kecamatan lainnya, terlihat bahwa kecamatan Seponti adalah kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terpadat yaitu sebesar 73 jiwa per Km2, kemudian diikuti Kecamatan Teluk Batang sebanyak 29 jiwa per Km2 dan Sukadana sebanyak 21 jiwa per Km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling jarang adalah Kecamatan Pulau Maya Karimata 16 jiwa per Km2.
Pada tahun 2007 seks rasio atau perbandingan jenis kelamin antara penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Kayong Utara tercatat sebesar 106 yang artinya jika ada 106 penduduk laki-laki maka terdapat 100 penduduk perempuan.
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kayong Utara selama kurun waktu 1980-1990 adalah sebesar 2,54 persen, kemudian pada kurun waktu 1990-2000 sebesar 1,29 persen dan pada tahun 2000-2007 laju pertumbuhan penduduknya sebesar 2,20 persen. Jika dilihat menurut kecamatan yang ada, maka laju pertumbuhan penduduk tertinggi pada tahun 2000-2007 terjadi di Kecamatan Sukadana dan Simpang Hilir (masing-masing 3,84 persen dan 3,41 persen).
Dilihat dari kelompok umurnya, penduduk Kayong Utara masih masuk dalam kelompok penduduk muda dimana kebanyakan penduduk yang ada masih berusia muda. Komposisi penduduk Kabupaten Kayong Utara adalah 32,12% berumur 0-14 tahun; 62,22% berusia 15-59 tahun dan 5,64% berumur 60 tahun lebih (usia lanjut). Angka beban ketergantung (dependency ratio) tergolong tinggi yaitu 61. Angka ini menunjukkan tiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban 61 penduduk usia tidak produktif.

2.    Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana merupakan suatu usaha langsung yang ditujukan untuk mengurangi tingkat kelahiran terutama melalui program penggunaan alat kontrasepsi secara konsisten dan berkesinambungan. Disamping itu, program KB bertujuan membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Adapun target Akseptor KB Baru sebanyak 2.122 pasangan sedangkan realisasi pencapaiannya mencapai 2.263 pasangan atau 106,64 persen dari target. Untuk alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh akseptor KB baru adalah suntik dan pil masing-masing 1.173 dan 816 akseptor.
3.    Pendidikan
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka melaksanakan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan yang ada. Pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di suatu bangsa. Apabila pendidikan semakin meningkat maka kualitas SDM yang ada juga semakin bagus.
Perkembangan fisik yang terjadi di dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Kayong Utara cukup menggembirakan. Hal ini tidak lepas dari peran serta semua pihak baik institusi pemerintah maupun swasta. Peran serta tersebut dapat dilihat dalam hal penyediaan sarana fisik maupun non fisik yang ada.
Pada tahun 2006, pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI sebesar 111,23; SMP/MTs sebesar 58,10 dan SMA/SMK/MA mencapai 34,15. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang pendidikan SD/MI sebesar 93,97; SMP/MTs sebesar 42,76 dan SMA/SMK/MA sebesar 25,93. Untuk Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang pendidikan SD/MI sebesar 96, 91; SMP/MTs sebesar 68,05 dan SMA/SMK/MA sebesar 36,21.
Angka melek huruf usia 10 tahun ke atas baru mencapai 89,46% yang berarti masih terdapat 10,54% penduduk Kabupaten Kayong Utara usia 10 tahun ke atas belum dapat membaca dan menulis (buta huruf).
Dari segi kuantitas, jumlah guru yang dibutuhkan untuk semua jenjang pendidikan masih sangat kurang. Hingga tahun 2007, guru yang tersedia untuk SD sebanyak 555 orang dengan rasio 1:21, sedangkan untuk guru SMP sebanyak 202 orang dengan rasio 1:14 dan guru SMA sebanyak 57 orang dengan rasio 1:16 serta guru SMK sebanyak 15 orang dengan rasio 1:8;
Dari tabel 1 terlihat bahwa pada tahun 2007 jumlah sekolah baik negeri maupun swasta menurut jenis pendidikan di Kabupaten Kayong Utara tercatat sebanyak 82 buah SD, 3 buah MI, 16 buah SMP, 5 buah MTs, 3 buah SMU, 2 buah MA dan 2 buah SMK. Adapun kontribusi swasta dalam penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk penyediaan sekolah di masing-masing jenjang adalah: MI (100 persen), SMP (12,50 persen), MTs (100 persen) dan MA (100 persen).
Sedangkan persentase banyaknya murid yang ditampung di sekolah SMP swasta pada tahun 2007 terhadap jumlah murid keseluruhan SMP adalah sebesar 11,46 persen.
4.    Kesehatan
Berdasarkan data pada tabel 2 diketahui bahwa pada tahun 2007, di Kabupaten Kayong Utara terdapat sebanyak 100 orang tenaga medis yang terdiri dari 6 (enam) orang dokter umum; 5 (lima) orang dokter gigi; 22 orang bidan; 41 orang perawat dan 24 orang tenaga kesehatan lainnya. Dari data tersebut terlihat bahwa tenaga kesehatan yang paling banyak jumlahnya adalah perawat (41 orang) dan bidan (22 orang).
Adapun jumlah sarana kesehatan yang dikelola pemerintah, adalah masih berupa Puskesmas dan Klinik KB, dimana masing-masing sebanyak 6 buah (untuk jelasnya lihat tabel 3 dan tidak ada satupun sarana kesehatan yang dikelola swasta. Data jumlah Posyandu, kader aktif dan dukun bayi terlihat pada tabel 5 dimana terdapat 79 posyandu, 456 kader aktif dan 108 dukun bayi terlatih.
5.    Agama
Kehidupan beragama pada umumnya masih bersahaja dan sebatas pada apa yang telah didapat dan diamalkan secara turun temurun. Implementasi ajaran agama masih belum optimal dan belum mampu berperan aktif dalam mendorong kemajuan, penyeimbang dan filter terhadap budaya luar yang cenderung negatif dan destruktif.
Tercatat dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Ketapang pada tahun 2007 jumlah pemuka agama yang ada di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2007 terdapat 10 (sepuluh) orang da’i, 2 (dua) orang pastor, dan 1 (satu) orang katekis. Adapun banyaknya sarana dan prasarana ibadah yang ada pada tahun 2007 tercatat 79 buah Masjid, 65 buah Surau, 4 (empat) buah Gereja Katolik, 2 (dua) buah Kapel dan 1 (satu) buah Gereja Protestan.
6.    Lansia dan Anak Terlantar
Dalam kependudukan dikenal istilah anak terlantar dan lansia yang merupakan istilah yang diperuntukkan bagi orang-orang yang masuk dalam umur tua atau lanjut usia. Lansia dan anak terlantar ini dapat menjadi suatu masalah yang rumit dalam sebuah masyarakat. Di satu sisi dengan semakin banyaknya lansia menunjukkan bahwa angka harapan hidup daerah tersebut semakin meningkat yang dimungkinkan karena tingkat kesehatan dan tingkat ekonomi masyarakat yang semakin baik. Akan tetapi di sisi lain lansia yang kurang memiliki dukungan ekonomi yang cukup dan kegiatan yang baik akan menjadi masalah dalam sebuah masyarakat. Perlu penanganan yang arif dalam masalah lansia ini khususnya dalam kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah setempat dan begitu pula halnya dengan masalah anak terlantar.
Di Kayong Utara jumlah lansia pada tahun 2007 tercatat sebanyak 434 orang dan anak terlantar 3.686 orang. Tingginya lansia Kabupaten Kayong Utara menunjukkan tingkat kesehatan yang semakin baik. Akan tetapi ini menjadi masalah jika masyarakat yang ada belum berpikir bahwa lansia yang ada perlu ditampung dan masih bisa dikaryakan. Untuk itu perlu penanganan bagi pemerintah dalam hal penyediaan sarana guna menampung para lansia yang ada juga program untuk mengkaryakan para lansia yang masih berkemauan untuk bekerja.
Sebagaimana amanat UUD 1945 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara mewajibkan pemerintah untuk segera menangani para anak terlantar tersebut untuk diberi penampungan yang layak, dipelihara dan diperlakukan seperti anak pada usia mereka.
C.   Pertanian
Pada tahun 2007 di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Kayong utara, pertanian masih menjadi sektor utama penopang perekonomian. Terbukti sektor ini menjadi penyedia lapangan kerja terbesar dan penyumbang pendapatan terbanyak. Untuk itu perlu ditingkatkan lagi pengelolaan di sektor pertanian ini guna semakin memantapkan sektor ini di dalam perekonomian.
1.   Tanaman Pangan
Untuk sektor pertanian khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan mencakup tanaman padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau. Penyediaan sub sektor tanaman pangan ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat khususnya dalam hal penyediaan pangan di Kabupaten Kayong Utara. Dengan semakin meningkatnya produksi di sub sektor ini, diharapkan adanya ketahanan pangan yang baik di Kabupaten Kayong Utara. Dan nantinya daerah Kayong Utara mampu menjadi swasembada pangan.
Pada tahun 2007 jumlah produksi tanaman padi sebesar 143.582 ton dengan rincian padi sawah sebanyak 112.647 ton dan padi ladang 30.935 ton. Hasil produksi jagung pada tahun 2007 sebesar 631 ton, ubi kayu sebesar 16.464 ton, ubi jalar sebesar 765 ton, kacang tanah sebesar 96 ton, kacang kedelai 4 ton dan kacang hijau sebesar 3 ton.
Beberapa permasalahan di bidang pertanian khusus tanaman pangan dan hortikultura yang perlu mendapat perhatian, antara lain : masih rendahnya kualitas sumber daya manusia sub bidang tanaman pangan dan hortikultura; lemahnya kelembagaan petani; belum optimalnya sistem penyuluhan; masih tingginya tingkat kehilangan hasil (kerusakan) pasca panen; masih rendahnya mutu produk;
2.   Perkebunan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perkebunan Kabupaten Ketapang, pada tahun 2007 ini tidak terjadi banyak perubahan produksi yang cukup signifikan untuk berbagai jenis tanaman perkebunan di daerah Kayong Utara jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada tabel 5 – 15.
Jenis tanaman kelapa sawit merupakan jenis tanaman perkebunan yang cukup potensial jika dikembangkan. Produksi kelapa sawit yang ada selama ini dirasa belum maksimal mengingat cukup luasnya wilayah Kabupaten Kayong utara. Selain itu tanah yang ada cocok jika dijadikan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Untuk itu adanya investor baik dari dalam maupun dari luar negeri yang bisa mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kayong Utara masih sangat diperlukan.
Beberapa masalah yang dihadapi di sektor ini antara lain lemahnya sistem pembenihan dan pembibitan tanaman perkebunan, belum optimalnya sistem penyuluhan, adanya kesenjangan manajemen, teknologi dan produktivitas antara perkebunan rakyat dengan perkebunan besar, serta lemahnya permodalan dan terbatasnya kredit usaha tani.
3.   Peternakan
Pada tabel 16 – 19 disajikan data tentang peternakan yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ketapang. Populasi ternak besar pada tahun 2007 di Kabupaten Kayong Utara untuk jenis sapi adalah 4.746 ekor, jumlah ternak kambing sebanyak 4.418 ekor, dan babi 2.087 ekor. Untuk jenis ternak kerbau jumlahnya tidak sebanyak ternak yang lain, hanya ada sebanyak 30 ekor.
Sedangkan pada populasi golongan ternak unggas ayam pedaging mencapai 15.023 ekor, ayam buras 100.063 ekor, dan itik 17.079 ekor, sedangkan ayam petelur belum diusahakan di daerah Kayong Utara.
Jumlah rumah tangga pemelihara ternak terbesar pada tahun 2007 adalah rumah tangga peternak sapi, yaitu sebanyak 2.169 rumah tangga. Sedangkan rumah tangga peternak kerbau yang hanya 8 rumah tangga merupakan rumah tangga peternak yang paling sedikit. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 19.
Adapun permasalahan di sektor ini, antara lain pengembangan kawasan peternakan terintegrasi belum optimal, belum tersedianya sumber bibit, terbatasnya obat-obatan/vaksin, kurangnya tenaga pelaksana penunjang pelaksanaan pengobatan/vaksinasi di lapangan, serta belum optimalnya pengorganisasian Satuan Pos Inseminasi Buatan (SPIB).
4.   Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Kayong Utara yang sebagian wilayahnya terdiri dari dari perairan baik berupa laut maupun sungai-sungai yang mengalir di beberapa kecamatan. Keberadaan perairan ini merupakan suatu potensi yang baik untuk mengembangkan sektor perikanan baik perikanan laut, perikanan umum maupun budidaya kolam. Namun pada kenyataannya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ketapang, pada tahun 2007 jumlah produksi perikanan Kabupaten Kayong Utara mencapai 16.158,80 ton. Kontribusi terbesar disumbang oleh perikanan laut, yaitu sebesar 10.551,90 ton. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 20.
Produksi ikan awetan memberikan kontribusi terbesar kedua setelah perikanan laut, yaitu sebesar 5.089,90 ton. Sedangkan produksi perikanan umum dan budidaya kolam masing-masing adalah 502 ton dan 15 ton. Adanya keterbatasan peralatan yang ada menyebabkan belum maksimalnya sektor perikanan ini menjadi penopang perekonomian di Kabupaten Kayong Utara. Peralatan yang digunakan (unit dan alat penangkapan ikan) masih bersifat tradisional.
Potensi yang dimiliki di bidang perikanan ini masih banyak yang belum digali seperti jenis budidaya ikan darat yang masih kurang diminati oleh masyarakat. Selain itu karena peralatan yang dimiliki oleh nelayan di Kayong Utara masih bersifat tradisional menyebabkan potensi perikanan laut banyak yang dicuri oleh nelayan asing yang masuk ke Indonesia. Untuk itu perlunya penanganan yang serius dan modal yang memadai guna memaksimalkan potensi perikanan yang ada.
Permasalahan yang dihadapi dalam sektor ini, antara lain belum sempurnanya sistem perbenihan, belum optimalnya pembangunan sarana dan prasarana perikanan budidaya dan perikanan tangkap, masih lemahnya riset perikanan, belum dimanfaatkannya secara optimal fasilitas prasarana perikanan tangkap, terbatasnya penguasaan teknologi di bidang panangkapan, pembudidayaan serta pengolahan ikan.
5.   Kehutanan
Wilayah Kabupaten Kayong Utara yang cukup luas dan masih memiliki banyak kawasan hutan merupakan suatu kekayaan tersendiri yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan data luas kawasan hutan dan perairan Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang pada tahun 2006, sebanyak 506.472 hektar dari luas wilayah Kabupaten Kayong Utara digunakan sebagai taman nasional/cagar alam/laut, hutan lindung, kawasan lindung, hutan produksi (terbatas, biasa dan konversi) serta pertanian lahan kering/basah.
Luas kawasan yang digunakan sebagai taman nasional/cagar alam/laut adalah sebesar 209.976 hektar, sedangkan yang digunakan sebagai kawasan pertanian lahan kering/basah adalah sebesar 141.931 hektar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 21.
Di sektor kehutanan, masalah yang paling menonjol adalah belum optimalnya pelaksanaan tata batas dan pengukuhan kawasan hutan; belum lengkapnya database untuk perencanaan kehutanan; terbatasnya SDM profesional di bidang kehutanan; belum optimalnya operasi pengamanan dan perlindungan terhadap hutan, kawasan hutan dan hasil hutan karena terbatasnya kemampuan tenaga pengamanan, pengawasan peredaran hasil hutan baik dari segi kuantitas maupun kualitas serta sulitnya mencari lahan yang ”clear and clean” karena banyak lahan yang dikuasai masyarakat yang berdampak pada timbulnya konflik sosial.
D.   Industri, Listrik dan Air Minum
1.   Potensi Bahan Galian
Kabupaten Kayong Utara memiliki potensi bahan galian. Ada beberapa jenis mineral yang tersimpan di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Kayong Utara. Hal ini tentunya memberikan banyak keuntungan bagi pendapatan daerah. Data potensi bahan galian ini diperoleh dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 22.
Jenis mineral yang ada di Kabupaten Kayong Utara antara lain adalah Antimoni Stibium (Sb), Bauksit (Al2O3), Emas, Aurum (Au), Timah Putih (Sn), Pasir Kuasa, dan Granit. Selain itu, Kayong Utara juga berpotensi air terjun dan gambut.
Dari lima kecamatan yang ada di Kabupaten Kayong Utara, hanya ada dua kecamatan yang berpotensi. Dua daerah tersebut adalah Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Pulau Maya Karimata. Daerah Sukadana berpotensi akan Aurum (Au), Timah Putih (Sn), Pasir Kuarsa dan Granit, tetapi masih berupa indikasi.
Sedangkan untuk jenis mineral Bauksit (Al2O3) banyak terdapat di daerah Pulau Maya Karimata, melalui penelitian diketahui bahwa cadangan Bauksit (Al2O3) cukup luas. Pulau Maya Karimata juga berpotensi Antimoni Stibium (Sb), Emas dan Granit (diindikasikan adanya cadangan mineral). Namun di daerah Gunung Satai ternyata telah ditemukan cadangan granit lebih dari 3,14 juta ton.
Jumlah ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan cadangan granit yang ada di Kecamatan Sukadana. Dua daerah yang berpotensi Granit di Sukadana yaitu Gunung Palung dan Pekajan. Di dua daerah ini, ditemukan cadangan Granit sebesar lebih dari 100 juta ton.
Kecamatan Sukadana juga berpotensi gambut dan air terjun. Air terjun terdapat di daerah Riam Berasap dan Air Putih. Di Riam Berasap tinggi air terjun mencapai 7-8 meter dengan debit air 6,2 m3/detik. Sedangkan air terjun yang ada di Air Putih memiliki ketinggian 10-12 meter, lebih tinggi daripada air terjun yang ada di Riam Berasap. Namun debit airnya lebih rendah, hanya 0,2 m3/ detik.
Jadi secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa Kayong Utara berpotensi akan bahan galian. Untuk itu masih diperlukan penanganan yang lebih serius agar bisa memaksimalkan potensi yang ada tersebut, sehingga nantinya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya yang berada di Kabupaten Kayong Utara.
E.   Perdagangan dan Koperasi
1.           Perdagangan
Kabupaten Kayong Utara sebagai daerah pesisir merupakan daerah yang strategis bagi pengembangan sektor perdagangan. Pada tabel 23. dapat dilihat jumlah perusahaan/usaha pada tahun 2007 berdasarkan lokasi tempat usahanya yang diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006.
Berdasarkan data tersebut, terdapat 4.667 perusahaan/usaha yang tercatat dalam Sensus Ekonomi 2006. Jika dilihat per kecamatan, 1.555 perusahaan/usaha atau 33,32 persen berada di Kecamatan Teluk Batang, 1.213 perusahaan/usaha atau 25,99 persen berada di Kecamatan Pulau Maya Karimata, sedangkan 986 perusahaan/usaha atau 21,13 persen berada di Kecamatan Sukadana, sisanya berada di Kecamatan Simpang Hilir (913 perusahaan/usaha).
Dilihat dari lokasi tempat usahanya, perusahaan/usaha yang ada dibedakan menjadi perusahaan/usaha tetap dan tidak tetap. Dari keseluruhan perusahaan/usaha, 71,42 persennya merupakan perusahaan/usaha tetap atau sekitar 3.333 perusahaan/usaha dan 28,58 persen (1.334 perusahaan/usaha) merupakan perusahaan/usaha tidak tetap. Hal tersebut juga berlaku untuk di semua kecamatan, perusahaan/usaha tetap jumlahnya lebih banyak daripada perusahaan/usaha tidak tetap.
2.           Koperasi
Koperasi merupakan wadah kegiatan ekonomi yang sesuai dalam negara kita seperti tercantum dalam pasal 33 UUD 1945. Koperasi yang dianggap sebagi saka guru perekonomian nasional ternyata sampai saat ini masih memiliki peran yang masih sangat kecil dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi peranan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi yang tangguh dan berakar dalam masyarakat.
Pada tahun 2007 tercatat sebanyak 39 unit koperasi yang telah terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan Koperasi Kabupaten Ketapang. Dengan adanya unit-unit koperasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mempercepat laju roda perekonomian khususnya di Kabupaten Kayong Utara.
Dari 39 unit koperasi yang ada di Kabupaten Kayong Utara, sebanyak 79,49 persen atau 31 unit koperasi berada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Sukadana, Teluk Batang dan Pulau Maya Karimata. Di Kecamatan Sukadana terdapat 10 unit koperasi, Teluk Batang memiliki 11 unit koperasi dan Pulau Maya Karimata memiliki 10 unit koperasi. Untuk Kecamatan Simpang Hilir dan Seponti masing-masing memiliki 7 dan 1 unit kopersi.
Jumlah koperasi Non KUD di Kabupaten Kayong Utara ternyata lebih besar daripada KUD, yaitu sebanyak 28 unit. Sedangkan untuk KUDnya berjumlah 11 unit. Sebagian besar koperasi yang ada di Kabupaten Kayong Utara merupakan jenis koperasi Non KUD, kecuali di Kecamatan Seponti. Satu-satunya koperasi yang ada di Kecamatan Seponti merupakan jenis KUD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 24.
Namun, jika dilihat berdasarkan klasifikasinya, sebagian besar KUD yang berada di Kabupaten Kayong Utara masih belum dapat diklasifikasikan (BDK) yaitu sebanyak 9 unit koperasi atau 81,82 persen. Hanya ada 2 unit koperasi yang masuk klasifikasi dan keduanya masuk ke dalam klasifikasi C atau cukup baik.
Sedangkan pada jenis koperasi Non KUD, semua unit koperasinya (28 unit) belum dapat diklasifikasikan sama sekali. Untuk informasi lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 24 – 26.
F.    Transportasi dan Komunikasi
Adanya transportasi dan komunikasi yang lancar sangat dibutuhkan guna memperlancar pembangunan yang dilaksanakan. Suatu daerah akan cepat berkembang jika transportasi dan komunikasinya berjalan dengan baik.
1.                   Jalan Darat
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan semakin meningkatnya usaha pembangunan maka dituntut adanya peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas dari satu daerah ke daerah yang lain.
Menurut pendanaan pemeliharaannya, jalan terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu jalan negara, jalan propinsi dan jalan kabupaten. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Ketapang, pada tahun 2006 panjang jalan kabupaten yang ada di Kayong Utara adalah 196,01 km. Jika dirinci per-kecamatan, Simpang Hilir memiliki jalan kabupaten yang terpanjang, yaitu sepanjang 60,71 km dan yang terpendek adalah Sukadana (25,80 km).
Bila ditinjau dari kondisi permukaannya, 63,63 persen dari keseluruhan jalan yang ada (124,66 km) merupakan jalan tanah. Sedangkan jalan aspalnya hanya sekitar 71,25 km atau 36,37 persen. Apabila dilihat dari kondisi jalannya, sebagian besar jalan yang ada di Kabupaten Kayong Utara berada dalam kondisi sedang yaitu sebesar 38,53 persen. Jalan yang berada dalam kondisi rusak ringan dan berat masing-masing sebesar 30,09 persen dan 18,38 persen. Sedangkan hanya 13 persen jalan kabupaten yang berada dalam kondisi baik. Secara rinci, panjang dan kondisi jalan dapat dilihat dalam tabel 27 – 29.
2.                   Pos dan Telekomunikasi
Pembangunan di bidang pos dan telekomunikasi diarahkan untuk memperluas jangkauan pelayanan sampai pelosok negeri dan luar negeri serta perbaikan pelayanan jasa pos dan telekomunikasi itu sendiri. Hal ini semakin dirasa penting dengan adanya era informasi sekarang ini dimana semuanya dituntut untuk cepat supaya kita tidak ketinggalan informasi yang ada. Kantor pos yang berperan dalam pengiriman surat, paket pos maupun uang/wesel pun mutlak diperlukan.
Pada tahun 2007 terdapat 5 kantor pos dan 5 pos desa di Kabupaten Kayong Utara. Kesepuluh sarana komunikasi tersebar di tiga Kecamatan, yaitu Sukadana, Simpang Hilir dan Teluk Batang. Sementara di seponti dan Pulau Maya Karimata belum terdapat kantor pos sama sekali. Secara rinci dapat dilihat dalam tabel 30.
Jika dilihat lebih rinci lagi, kantor pos yang bisa dibedakan menjadi kantor pos kabupaten, kantor pos cabang dan kantor pos desa. Untuk Kabupaten Kayong Utara belum memiliki kantor pos kabupaten. Di Kabupaten yang masih baru ini hanya memiliki 3 kantor pos cabang dan 2 kantor pos desa.


Pantai Pulau Datok


   
HOTEL MAHKOTA KAYONG KAB. KAYONG UTARA
DARI BELAKANG


         
                           
GUNUNG  PMK


29/08/09

Belajar dan Mengenal IP Address, Subnetting, dan VLSM

IP Address
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit (biary digit atau bilangan duaan) angka biner yang dibagi dalam 4 oket (byte) terdiri dari 8 bit. Setiap bit mempresentasikan bilangan desimal mulai dari 0 sampai 255.
Jenis-jenis IP Address terdiri dari :
1. IP Public
Public bit tertinggi range address bit network address
kelas A 0 0 – 127* 8
kelas B 10 128 – 191 16
kelas C 110 192 – 223 24
kelas D 1110 224 – 239 28
2. Privat
IP Privat ini dapat digunakan dengan bebas tetapi tidak dikenal pada jaringan internet global. Karena itu biasa dipergunakan pada jaringan tertutup yang tidak terhubung ke internet, misalnya jaringan komputer ATM.
10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0 – 192.168.255.255
Kesimpulan
1.0.0.0 – 126.0.0.0 : Kelas A.
127.0.0.0 : Loopback network.
128.0.0.0 – 191.255.0.0 : Kelas B.
192.0.0.0 – 223.255.255.0 : Kelas C.
224.0.0.0 = 240.0.0.0 : Class E, reserved.
3. Ipv6
terdiri dari 16 oktet, contoh :
A524:72D3:2C80:DD02:0029:EC7A:002B:EA73
Subneting
Seorang Network Administrator sering kali membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Dikerenakan persedian IP Address pada saat ini sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di internet. Cara untuk membagi network ini disebut dengan subneting dan hasil dari subneting disebut subnetwork. Langkah-langkah subneting adalah sbb :
contoh 2:
Suatu perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 30 departemen secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke internet. Tentukan network tiap departemen ?
Solusi ;
1. Tentukan berada dikelas mana ip tersebut ? B
2. Berapa jumlah network yang dibutuhkan ?
dengan rumus 2n > network yang dibutuhkan
25 > 30
3. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
4. Ambil bit host-portion sesuai dengan kebutuhkan network, sehingga
network-portion host-portion
10100000 01100100 _ _ _ _ _ 000 00000000
11111111 11111111 1 1 1 1 1 000 00000000
perhatikan oktet ketiga
_ _ _ _ _ 000
1 1 1 1 1 000

Cara 1

Dengan mengkombinasikan bit
00001 000 = 8
00010 000 = 16
00011 000 = 24
00100 000 = 32
00101 000 = 40
00110 000 = 48
……………
11111 000 = 248
Cara 2
Mengurangi subnet mask dgn bilangan 256
11111 000 = 248
256 – 248 = 8 maka subnetwork adalah kelipatan 8
No Depertemen Subnetwork (255.255.248.0)
1 Pertama 160.100.8.0
2 Kedua 160.100.16.0
3 Ketiga 160.100.24.0
4 Keempat 160.100.32.0
5 Kelima 160.100.40.0
6 Keenam 160.100.48.0
7 Ketujuh 160.100.56.0
.. ………….
30 Ketigapuluh 160.100.248.0
Maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.8.0 160.100.15.255 160.100.8.1 – 160.100.15.254
160.100.16.0 160.100.23.255 160.100.16.1 – 160.100.23.254
160.100.24.0 160.100.31.255 160.100.24.1 – 160.100.31.254
160.100.32.0 160.100.39.255 160.100.32.1 – 160.100.39.254
160.100.40.0 160.100.47.255 160.100.40.1 – 160.100.47.254
160.100.48.0 160.100.55.255 160.100.48.1 – 160.100.55.254
160.100.56.0 160.100.63.255 160.100.56.1 – 160.100.63.254
160.100.64.0 160.100.71.255 160.100.64.1 – 160.100.71.254
160.100.72.0 160.100.79.255 160.100.72.1 – 160.100.79.254
…….. ………. ………….
160.100.248.0 160.100.255.255 160.100.248.1 – 160.100.255.254
VLSM (Variable Leght Subnet Mask)
Konsep subneting memang menjadi solusi dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan maka akan banyak subnet. Penjelasan lebih detail pada contoh :
contoh 2:
Pada suatu perusahaan yang mempunyai 6 departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 325 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 500 host
6. Departemen F = 25 host
IP Address yang diberikan dari ISP adalah 160.100.0.0/16
Apabila kita menggunakan subneting biasa maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti contoh 1) tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu banyak daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM yaitu :
1. Urut kebutuhan host yang diperlukan
1. Departemen E = 500 host
2. Departemen C = 325 host
3. Departemen A = 100 host
4. Departemen B = 57 host
5. Departemen F = 25 host
6. Departemen D = 9 host
2. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Jika pada subneting dimabil dari network maka pada VLSM diambil pada dari host
l Untuk 500 host
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Untuk 500 host dimabil 9 bit dari host-portion karena
2n-2 > jumlah host
Hasilnya 160.100.0.0/23
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.0.0/23 160.100.0.255 160.100.0.1 – 160.100.1.254
160.100.2.0/23 160.100.2.255 160.100.2.1 – 160.100.3.254
160.100.4.0/23 160.100.4.255 160.100.4.1 – 160.100.5.254
160.100.6.0/23 160.100.6.255 160.100.6.1 – 160.100.7.254
160.100.8.0/23 160.100.8.255 160.100.8.1 – 160.100.9.254
…….. ………. ………….
160.100.254.0/23 160.100.254.255 160.100.254.1 – 160.100.255.254
l Untuk 325 host kita masih dapat menggunakan subnet dari 500 host karena masih dalam arena 29 dan pilihlah subnet yang belum digunakan.
l Untuk 100 host menggunakan 28 > 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.2.0/24
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000010 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.2.0/24 160.100.2.255 160.100.2.1 – 160.100.2.254
160.100.3.0/24 160.100.3.255 160.100.3.1 – 160.100.3.254
l Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.0/24
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.0/26 160.100.3.91 160.100.3.1 – 160.100.3.90
160.100.3.64/26 160.100.3.63 160.100.3.65 – 160.100.3.126
160.100.3.128/26 160.100.3.127 160.100.3.129 – 160.100.3.190
160.100.3.192/26 160.100.3.191 160.100.3.193 – 160.100.3.254
l Untuk 25 host menggunakan 25 > 25 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.192/25
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.192/27 160.100.3.223 160.100.3.193 – 160.100.3.222
160.100.3.224/27 160.100.3.255 160.100.3.225 – 160.100.3.254
l Untuk 9 host menggunakan 24 > 16 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.224/25
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.224/28 160.100.3.239 160.100.3.225 – 160.100.3.227
160.100.3.240/28 160.100.3.255 160.100.3.241 – 160.100.3.254

28/08/09

Kesempurnaan Cinta

Aku mencintainya
bukan karena materi yang Ia Punya..
Dan Aku mencintainya
bukan karena Fisik yang Sempurna..
Tapi Aku mencintainya
karena Dia memang patut Untuk dicintai..!!!

Dan Aku mencintainya..
Karena Dia dapat membuat aku tersenyum didalam keterpurukan Ku
Dia yang mengajari Aku dari mencintai dan dicintai..
Dan Dia yang memberi tahu Aku arti dari sebuah Kesetiaan..

Aku tak Pernah Lelah Untuk mencintainya..
Dan bibir Ku tak akan pernah lelah untuk tersenyum padanya..
Dia adalah seseorang yang mampu mencairkan beku dalam diri Ku
Dan Dia adalah yang terindah yang pernah Ku temukan didalam "Kebersamaan"

Ingin Ku bertanya padanya...
"Mengapa Kau berikan Aku cinta yang tak terwujud"....???
Dan tak pernah Kau lelah selalu berjalan..
Dan Bermain didalam Fikiran Ku???

Adakah Kau tau ..??
Ku pendam tangis Ku dalam balutan rasa rindu..
Adakah Kau tahu Bayang wajah Mu tak akan pernah pudar dari tatapan Ku..
Cinta Ku tulus hingga Khianat tak mampu merubah setia ku pada Mu..

"Aku Ingin mencintaimu seperti Bintang yang mencintai malam..
Abadi Untuk Selama nya..."


 
Powered by Blogger